Multikulturalisme adalah
istilah yang digunakan untuk menjelaskan pandangan seseorang tentang
keberagaman budaya di dunia atau tentang memaklumi adanya perbedaan budaya
antara satu dengan yang lainnya. Seperti yang ada dalam kehidupan yang
menyangkut nilai-nilai, sistem, budaya, kebiasaan, dan politik yang mereka
anut.
Multikulturalisme lahir dari suatu
pemikiran yang liberalism, dan mereka menekankan kepada pentingnya
individualism, kemerdekaan, persamaan yang dimanifestasikan dalam hak-hak
individual, sampai pada pemisahan antara negara dan agama yang dikenal dengan
demokrasi barat.
Multikulturalisme terus berkembang
sesuai dengan perubahan sosial yang dihadapi oleh umat manusia, khususnya dalam
era dunia terbuka. Dalam hal pemahaman akan pemikiran liberalism perlu ada
koreksi karena selama ini liberalism meninggalkan unsur penting yaitu
kebudayaan. Maka lahirlah pemikiran multikulturalisme.
Peran pendidikan di dalam
multikulturalisme hanya dapat dimengerti dalam kaitannya dengan falsafah hidup,
kenyataan sosial. Dengan demikian multikulturalisme dan pendidikan bukanlah
masalah teknis pendidikan belaka, tetapi memerlukan suatu konsep pemikiran
serta pengembangan yang meminta partisipasi antar disipllin.
Pendidikan yang disemangati oleh
multikulturalisme sangat penting bagi bangsa Indonesia karena apresiasi dan
saling menghormati terhadap perbedaan harus dibentuk dari tingkat yang paling
dini. Konsep kurikulum muatan lokal (mulok) sebenarnya adalah penerapan
pendidikan multikulturalisme. Dengan kurikulum seperti itu akan menumbuhkan
rasa apresiasi kreativitas kultural masyarakat lokal pada anak-anak di
daerahnya masing-masing.
Dalam kehidupan sehari-hari seirng
kita temukan budaya teknologi yang sudah ada belum lama ini. Anak-anak seumur
Taman Kanak-Kanak sudah mengenal yang namanya tablet, I-Pad, atau semacam hal
lainnya yang terkadang itu langsung bisa tersambung dengan dunia internet. Yang
saya lihat selama ini anak-anak jaman sekarang tidak tahu permainan tradisional
yang sejak dahulu pernah dimainkan. Setelah saya tanyakan kepada mereka,
rata-rata dari mereka tidak mengetahui apa itu permainan tradisonal seperti
Gobak Sodor, permainan Benteng, Congklak, Galah Asin, Engklek, dan permainan
tradisional lainnya. Inilah yang membuat saya berpikir apakah ada yang salah
terhadap pendidikan anak dari dini di rumah ataupun di sekolah di Indonesia
ini.
Menurut saya memang sangat
diperlukan pemahaman akan multikultural pada anak-anak, sehingga mereka
mengetahui bahwa ada permainan yang lebih seru dan bermanfaat bagi mereka.
Karena bukan hanya diam di tempat dengan bermain game online atau semacam hal
lain yang terkadang membuat anak tidak tahu akan permainan tradisional.
Tetapi kebanyakan untuk kalangan
remaja saat ini banyak yang mengagumi para artis luar negeri yang datang ke
Indonesia. Seperti budaya K-Pop, ataupun budaya barat yang sedikit demi sedikit
mengikis akan pemahaman kebudayaan tradisional di Indonesia. Bahkan ada
diantara mereka yang sampai mengorbankan materi demi mendapatkan apa yang dia
inginkan dari sang artis luar negeri ini. Mungkin ini lebih disebut dengan
fanatisme.
Maka dari itu, sekali lagi saya
tekankan memang diperlukan pendidikan multikultral pada anak-anak atau remaja
saat ini. Orang tua pun mempunyai pengaruh besar dalam menanamkan pengertian
multikultural terhadap anak-anaknya. Nilai-nilai itu penting untuk ditanamkan
selama 10 tahun pertama dalam kehidupan anak. Dasar kemampuan untuk bertahan
dalam dunia yang multikultural ini adalah pertama mengerti nilai-nilai
budayanya sendiri, dan selanjutnya adalah mengerti nilai-nilai budaya lain.
Setelah kita membahas akan
pendidikan multikultural maka kita bisa ambil kesimpulan bahwa
multikulturalisme adalah suatu kelompok yang bisa bertoleransi dalam ras,
agama, kebudayaan dan bangsa. Dan ini bisa dikembangakan artinya menjadi
demokrasi, keadilan dan hukum, nilai-nilai budaya dan etos, kebersamaan dalam
perbedaan yang sederajat, suku bangsa, dan HAM.
Dan multikulturalisme juga
mempunyai hubungan dengan pancasila sehingga memperkuat posisi pancasila
sebagai cita-cita bangsa dan mewujudkan ide-ide bangsa. Negara Indonesia
mampunyai banyak cara untuk mewujudkan bangsa yang maju dan kreatif, dengan
adanya saling menghargai budaya satu sama lain, sehingga mewujudkan suatu
kemajuan bukan kemunduran karena suatu kebudayaan.
No comments:
Post a Comment