Tamu pada teras hati....
Orang yang hadir dalam teras kehidupan kita hanyalah dua...
Yang datang untuk menggores luka, serta melelehkan air mata dan menguji kesabaran...
Yang datang membawa kegembiraan serta mengukir kecerian hati supaya kita bersyukur denganya...
Dan kita hanya punya dua menu...
Menu sabar
Menu syukur
Oemar Mita
Sifa Fatimah
2.2.17
26.4.16
Dear All Jomblowati...
Re-blog...
Disini sy ingin mere-blog salah satu penulis favorit saya, dan dari isi blog ini ada beberapa hal yang bisa diambil bagaimana kita menilai seseorang dari proses kehidupannya.
Saya tertarik untuk me-reblog ini karena ada kalimat menarik yang bisa dimaknai dengan kata kunci : usia menikah, berbatas, menerima siapa saja. Dan saya secara pribadi menyepakatinya. Kalau ada teman-teman yang memiliki sudut pandang-prinsip yang berbeda, tentu itu bukan sebuah perkara yang perlu diperdebatkan.
Masyarakat membentuk sebuah perilaku yang kemudian menjadi kebiasaan dan lantas menjadi sebuah pembenaran umu. Bahwa misal : adalah tabu bagi perempuan untuk menikah diatas 27 apalagi sampai kepala 3. Dalam hasil investigasi ala saya sendiri, saya beberapa kali berdiskusi dengan orang-orang yang mengalami hal itu, bahkan saya berteman dengan mereka, beberapa kali menghadiri undangan pernikahan yang bagi saya menakjubkan itu.
Tidak satupun dari mereka (kasus yang saya temui) ingin menikah di usia tersebut, di usia dimana banyak perempuan lain sudah menikah bahkan anaknya udah masuk TK. Ada situasi dan kondisi yang tidak semua orang mampu memahami, kita (saya sendiri) seringkali melihat kebenaran dan kepantasan hanya dari sudut pandang diri sendiri, bukan dari sudut pandang orang yang mengalami.
Mereka ingin menikah di usia yang normal, hanya saja keadaan dan kondisinya memang tidak memungkinkan untuk itu terjadi. Ada proses hidup baik dalam dirinya sendiri, keluarga, atau hal-hal lain yang tidak kita tahu. Dan saya beruntung karena mendapatkan begitu banyak cerita dari sana. Mereka, bagi saya adalah perempuan yang hebat dalam ukuran saya.
Juga tidak lantas karena usia menikah yang "sudah lewat", mereka kemudian menerima siapa saja. Ada prinsip-prinsip yang dipegang oleh mereka dan sepanjang saya tahu, tidak ada yang salah dengan prinsip itu. Dan mereka tetap hati-hati dalam memilih pasangan hidup tersebut.
Mereka adalah perempuan yang mandiri dan kuat, mereka menjadi seperti itu bukan karena mereka tidak butuh laki-laki, tapi keadaanlah yang membuat mereka harus menjadi demikian. Berjuang untuk keluarga, berjuang untuk hidup, berjuang untuk pendidikan, dan aneka perjuangan lain yang sungguh kalau semua orang tahu niscaya semua prasangka itu akan patah.
Dan saya sendiri menyaksikan bagaimana sebenarnya usia menikah itu tidak berbatas, melintasi keajaiban yang bagi saya diluar logika, pertemua yang aneh, paut usia yang jauh, dan demi itu saya selalu berusaha menghadiri pernikahan sederhana dan luar biasa itu. Demi menyaksikan bahwa Allah itu baik-baik dengan caraNya-dan romantis-romantis dengan caraNya.
Semakin ke sini, saya selalu belajar untuk menghargai proses hidup seseorang -bukan menghakimi-.
Kurniawan Gunadi
Penulis Hujan Matahari dan Lautan Langit
Disini sy ingin mere-blog salah satu penulis favorit saya, dan dari isi blog ini ada beberapa hal yang bisa diambil bagaimana kita menilai seseorang dari proses kehidupannya.
Saya tertarik untuk me-reblog ini karena ada kalimat menarik yang bisa dimaknai dengan kata kunci : usia menikah, berbatas, menerima siapa saja. Dan saya secara pribadi menyepakatinya. Kalau ada teman-teman yang memiliki sudut pandang-prinsip yang berbeda, tentu itu bukan sebuah perkara yang perlu diperdebatkan.
Masyarakat membentuk sebuah perilaku yang kemudian menjadi kebiasaan dan lantas menjadi sebuah pembenaran umu. Bahwa misal : adalah tabu bagi perempuan untuk menikah diatas 27 apalagi sampai kepala 3. Dalam hasil investigasi ala saya sendiri, saya beberapa kali berdiskusi dengan orang-orang yang mengalami hal itu, bahkan saya berteman dengan mereka, beberapa kali menghadiri undangan pernikahan yang bagi saya menakjubkan itu.
Tidak satupun dari mereka (kasus yang saya temui) ingin menikah di usia tersebut, di usia dimana banyak perempuan lain sudah menikah bahkan anaknya udah masuk TK. Ada situasi dan kondisi yang tidak semua orang mampu memahami, kita (saya sendiri) seringkali melihat kebenaran dan kepantasan hanya dari sudut pandang diri sendiri, bukan dari sudut pandang orang yang mengalami.
Mereka ingin menikah di usia yang normal, hanya saja keadaan dan kondisinya memang tidak memungkinkan untuk itu terjadi. Ada proses hidup baik dalam dirinya sendiri, keluarga, atau hal-hal lain yang tidak kita tahu. Dan saya beruntung karena mendapatkan begitu banyak cerita dari sana. Mereka, bagi saya adalah perempuan yang hebat dalam ukuran saya.
Juga tidak lantas karena usia menikah yang "sudah lewat", mereka kemudian menerima siapa saja. Ada prinsip-prinsip yang dipegang oleh mereka dan sepanjang saya tahu, tidak ada yang salah dengan prinsip itu. Dan mereka tetap hati-hati dalam memilih pasangan hidup tersebut.
Mereka adalah perempuan yang mandiri dan kuat, mereka menjadi seperti itu bukan karena mereka tidak butuh laki-laki, tapi keadaanlah yang membuat mereka harus menjadi demikian. Berjuang untuk keluarga, berjuang untuk hidup, berjuang untuk pendidikan, dan aneka perjuangan lain yang sungguh kalau semua orang tahu niscaya semua prasangka itu akan patah.
Dan saya sendiri menyaksikan bagaimana sebenarnya usia menikah itu tidak berbatas, melintasi keajaiban yang bagi saya diluar logika, pertemua yang aneh, paut usia yang jauh, dan demi itu saya selalu berusaha menghadiri pernikahan sederhana dan luar biasa itu. Demi menyaksikan bahwa Allah itu baik-baik dengan caraNya-dan romantis-romantis dengan caraNya.
Semakin ke sini, saya selalu belajar untuk menghargai proses hidup seseorang -bukan menghakimi-.
Kurniawan Gunadi
Penulis Hujan Matahari dan Lautan Langit
29.5.15
Masalah Datang Silih Berganti
Life without problem is problem..
Entah salah satu pepatah yang kadang menjadi penyemangat atau malah menjadi suatu kata yg menyedihkan. Positif thinking...ya positif thinking, suatu pemikiran yg dapat membuat perilaku seseorang menjadi positif. Dia dapat menghindari dari perbuatan yg mungkin merugikan dirinya sendiri maupun orang lain.
Masalah, lagi-lagi satu kata yg kadang menjadi momok bagi sebagian orang, umm...tidak...tp berlaku untuk semua orang. Satu ciri utama dunia yang tidak akan pernah hilang adalah masalah. Karena seperti kata pepatah di atas, hidup tanpa masalah ya masalah, dengan masalah dapat membuat seseorang berpikiran lebih dewasa jika ia dapat menyikapi malasah tersebut dengan bijak, bukan dengan emosi yg meluap-luap. Wajar apabila kita sampai mengeluarkan air mata ketika menghadapi masalah, karena pasti akan diliput kesedihan apalagi masalahnya memang berat. Prinsipnya setiap jiwa pasti memiliki masalah.
"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah [2] : 153)
Salah satu ayat Allah yang menjadi solusi untuk menghadapi masalah. Jika ada masalah yang ringan maupun berat maka segeralah shalat, karena dengan shalat menjadi jalan terbaik untuk Muslim mengadukan masalah kepada Allah SWT. Jangan pernah menganggap masalah itu berat sekali, Allah berfirman :
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya." (QS. Al-Baqarah [2] : 286)
Jadi jangan takut dengan masalah karena Allah sudah menjanjikan bahwa Allah tidak akan membebani masalah di luar kemampuan kita. Alangkah lebih baik, ketika kita sedang dihadapi dengan masalah maka ingatlah Allah dengan shalat atau membaca Alqur'an, karena dengan mengingat Allah lah hati kita menjadi tenang.
"Karenanya, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya aku ingat (juga) kepadamu serta syukurlah kepada-Ku serta janganlah kamu memungkiri nikmatKu." (QS. Al-Baqarah [2] : 152)
Salah satu ayat penghibur di kala sedih :
"Hai hamba-hambaKu, tiada kek
hawatiran terhadapmu pada hari ini dan tidak pula kamu bersedih hati." (Az-Zukhruf : 68)
Maka janganlah banyak bersedih ketika ada masalah datang. Biarlah masalah menjadi warna warni di bagian sejarah hidup kita ini. Karena Allah sudah menjanjikan dengan firman-Nya, jika Allah sudah berjanji tidak mungkin Allah tidak menepatinya. Percayalah...
Entah salah satu pepatah yang kadang menjadi penyemangat atau malah menjadi suatu kata yg menyedihkan. Positif thinking...ya positif thinking, suatu pemikiran yg dapat membuat perilaku seseorang menjadi positif. Dia dapat menghindari dari perbuatan yg mungkin merugikan dirinya sendiri maupun orang lain.
Masalah, lagi-lagi satu kata yg kadang menjadi momok bagi sebagian orang, umm...tidak...tp berlaku untuk semua orang. Satu ciri utama dunia yang tidak akan pernah hilang adalah masalah. Karena seperti kata pepatah di atas, hidup tanpa masalah ya masalah, dengan masalah dapat membuat seseorang berpikiran lebih dewasa jika ia dapat menyikapi malasah tersebut dengan bijak, bukan dengan emosi yg meluap-luap. Wajar apabila kita sampai mengeluarkan air mata ketika menghadapi masalah, karena pasti akan diliput kesedihan apalagi masalahnya memang berat. Prinsipnya setiap jiwa pasti memiliki masalah.
"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah [2] : 153)
Salah satu ayat Allah yang menjadi solusi untuk menghadapi masalah. Jika ada masalah yang ringan maupun berat maka segeralah shalat, karena dengan shalat menjadi jalan terbaik untuk Muslim mengadukan masalah kepada Allah SWT. Jangan pernah menganggap masalah itu berat sekali, Allah berfirman :
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya." (QS. Al-Baqarah [2] : 286)
Jadi jangan takut dengan masalah karena Allah sudah menjanjikan bahwa Allah tidak akan membebani masalah di luar kemampuan kita. Alangkah lebih baik, ketika kita sedang dihadapi dengan masalah maka ingatlah Allah dengan shalat atau membaca Alqur'an, karena dengan mengingat Allah lah hati kita menjadi tenang.
"Karenanya, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya aku ingat (juga) kepadamu serta syukurlah kepada-Ku serta janganlah kamu memungkiri nikmatKu." (QS. Al-Baqarah [2] : 152)
Salah satu ayat penghibur di kala sedih :
"Hai hamba-hambaKu, tiada kek
hawatiran terhadapmu pada hari ini dan tidak pula kamu bersedih hati." (Az-Zukhruf : 68)
Maka janganlah banyak bersedih ketika ada masalah datang. Biarlah masalah menjadi warna warni di bagian sejarah hidup kita ini. Karena Allah sudah menjanjikan dengan firman-Nya, jika Allah sudah berjanji tidak mungkin Allah tidak menepatinya. Percayalah...
20.4.15
Inteam feat Edcoustic - Kau Ditakdirkan Untukku
Assalamualaikum Wr. Wb.
Yupzzz... kali ini mau ngebahas tentang salah satu lagu dari group vokal favorit saya dia adalah....
TARAAAAA... "Edcoustic.."
Yak, mungkin telat banget buat nge posting hal ini, karena memang udah lama juga Edcoustic buat lagu ini, sekitar tahun 2014. Salah satu judul lagu yg saya suka adalah "Kau Ditakdirkan Untukku" Ciptaan Kang Aden Edcoustic dan dinyanyikan juga bersama group nasyid asal Malaysia "In-Team".
Salah satu group nasyid yg saya suka juga.
Lagu ini menceritakan tentang seseorang yang bersyukur telah mendapat pasangan hidupnya. Memang gk ada habisnya kalau ngomongin masalah jodoh. xixi
Waktu pertama kali tau lagu ini karena searching di Youtube "Edcoustic", eh keluar Edcoustic feat Inteam, penasaran dong. Dan tadaaaaaa...ternyata gk sia-sia juga pas dengar lagu ini, enak banget pokoknya didengerin, malah sampe setiap hari saya dengerin lagu ini. Karena liriknya yg bagus plus nadanya yg enak di dengar.
Sedihnya lagu ini adalah lagu persembahan terakhir dari Edcoustic sebelum akhirnya sang Vokalis, Kang Aden, meninggalkan kita.
Kita dengerin langsung aja lagunya.
Video Lagu Inteam Feat Edcoustic - Kau Ditakdirkan Untukku
Lirik Lagu Inteam Feat Edcoustic - Kau Ditakdirkan Untukku
Terucap syukurku
Aku memilihmu
Untuk menjadi teman hidup setia selamanya
Belahan hati ini
Kini telah terisi
Aku dan dirimu mengikat janji bahagia..
Dan berlayarlah kita renda keluarga
Merentas hidup bersama
Aku bahagia ku dipertemukan belahan jiwaku
Tuhan persatukan kami untuk selamanya
Hingga bahagia di syurga-Mu
Pegang tanganku, tataplah mataku
Engkau ditakdirkan untukku
Ikatan suci ini
Selalu kan ku jaga
Meniti sakinah penuh kasih sayang dan rahmat-Nya
Dan berlayarlah kita renda keluarga
Merentas hidup bersama
Aku bahagia ku dipertemukan belahan jiwaku
Tuhan persatukan kami untuk selamanya
Hingga bahagia di syurga-Mu
Pegang tanganku, tataplah mataku
Engkau ditakdirkan untukku
Subscribe to:
Posts (Atom)