25.3.13

Contoh Makalah Sistem Politik Indonesia




  
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI……………………………………………………………. 2
BAB I :PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang Masalah…………………………………………….. 3
2.      Rumusan Masalah…………………………………………………… 4
3.      Tujuan……………………………………………………………...4
BAB II : PEMBAHASAN
1.      Pengertian Elit Politik……………………………………………..….5
2.      Hubungan antara elit politik dan elit masyarakat…………………….6
3.      Kontribusi yang diberikan para elit poliyik kepada elit masyarakat……… 7
BAB III : PENUTUP
KESIMPULAN…………………………………………………………… 9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. 10




BAB I
PENDAHULUAN
Elit Politik bisa kita artikan sebagai orang-orang terbaik atau pilihan dalam suatu kelompok.Ada beberapa pendapat yang menjelaskan tentang konsep elit politik tersebut, menurut ilustrasi Niccolo Machiavelli menunjukan sejauh mana seorang elit politik mempunyai taktik atau strategi yang tidak lepas dari yang namanya lawan politik lainnya.
Disini bisa kita lihat bahwa elit politik itu seperti para petinggi Negara.Biasanya orang-orang elit politik yang berada dalam struktur kekuasaan dan elit masyarakat.Elit politik yang duduk menjadi petinggi negara ini selalu menjalin komunikasi dengan elit masyarakat untuk mendapatkan legitimasi dan memperkuat kedudukannya.
Dan para elit politik ini bisa dibilang juga sebagai orang-orang pilihan yang dimana mereka mampu memimpin massa. Jadi mereka itu adalah para orang-orang pilihan yang manjadi suatu minoritas individu.

1.      Latar Belakang Masalah
Setiap orang pasti ingin menjadi elit.Tapi yang ingin saya bahas disini adalah elit politik yang tergabung pada partai-partai politik. Ada yang memberi pendapat akan elit politik tersebut, diantaranya adalah :
Roberto Pareto, mengemukakan pandangannya mengenai elit politik yaitu :governing elite (elit yang memerintah). Lebih lanjut Pareto mengemukakan bahwa yang termasuk kategori elit yang memerintah antara lain adalah pimpinan suatu lembaga, organisasi, atau pimpinan institusi Negara”
Jadi bisa kita lihat yang dimaksud dari pendapat Pareto seperti Abdurrahman Wahid, Megawati, atau Akbar Tanjung.Merekalah yang selalu menjadi sorotan publik.Jika kita lihat bangsa kita saat ini bahwa banyak krisis ekonomi masyarakat yang sedang terjadi.Maka seharusnya para elit politik ini lah yang seharusnya bisa mewakilkan rakyat untuk bisa mengatasi masalah krisis yang sedang terjadi.

2.      Rumusan Masalah
1.      Pengertian Elit Politik
2.      Bagaimana hubungan antara elit politik dan masyarakat
3.      Seberapa besar kontribusi elit politik terhadap masyarakat

3.      Tujuan
a.       Memberikan info terhadap masyarakat akan makna dari elit politik
b.      Memberikan informasi seberapa besar manfaat elit politik kepada elit masyarakat
c.       Memberikan informasi bagaimana kinerja para elit politik


BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian Elit Politik
Beberapa pendapat mengemukakan akan pengertian dari elit politik, diantaranya :
1.      Menurut Laswell
Elit politik mencakup semua pemegang kekuasaan dalam suatu bangunan politik.Elit ini terdiri dari mereka yang berhasil mencapai kedudukan dominan dalam sistem politik dan kehidupan masyarakat.mereka memiliki kekuasaan, kekayaan dan kehormatan.

2.      Menurut para teoritikus politik
Elit politik adalah mereka yang memiliki jabatan politik dalam sistem politik.Jabatan politik adalah status tertinggi yang diperoleh setiap warga Negara.Dalam sistem politik apapun, setiap struktur politik atau struktur kekuasaan selalu ditempati oleh elit yang disebut elit politik atau elit penguasa.

3.      Menurut Mills
Bahwa elit adalah mereka yang menduduki posisi komando pada pranata-pranata utama dalam masyarakat.Dengan kedudukan tersebut para elit mengambil keputusan yang membawa akibat yang dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

4.      Menurut Gaetano Mosca
Dalam setiap masyarakat terdapat dua kelas penduduk, satu kelas yang menguasai dan satu kelas yang dikuasai.Kelas penguasa jumlahnya selalu lebih kecil, menjalankan semua fungsi politik, monopoli kekuasaan dan menikmati keuntungan yang diberikan oleh kekuasaan itu.Sedangkan kelas yang kedua jumlahnya lebih besar dan dikendalikan oleh penguasa.
Elit Politik merupakan kelompok kecil dari warga negara yang berkuasa dalam sistem politik.Penguasa ini memiliki kewenangan yang luas untuk mendinamiskan struktur dan fungsi sebuah sistem politik.Penguasa ini memiliki kewenangan yang luas untuk mendinamiskan struktur dan fungsi sebuah sistem politik.Secara operasional para elit politik atau elit penguasa mendominasi segi kehidupan dalam sistem politik.Penentuan kebijakan sangat ditentukan oleh kelompok elit politik.

Jadi bisa lihat dari beberapa pendapat di atas dan kita simpulkan bahwa pengertian dari elit politik merupakan para orang-orang pilihan yang berkuasa, mempunyai kedudukan tinggi dalam struktur warga negara.Mereka mengemban tugas mewakilkan rakyat dalam menyampaikan aspirasi rakyat.
Mereka juga adalah yang mengelola negara langsung dalam situasi apapun.Dalam keadaan krisis maupun keadaan yang sejahtera.Karena melalui merekalah semua bisa terlaksana dengan baik jika didukung juga oleh kinerja mereka yang baik pula.Sehinga bisa menciptakan keadaan masyarakat yang adil, tenteram dan makmur.Sesuai isi Pancasila nomor 2 “Kemanusiaan yang adil dan beradab”.


2.      Hubungan antara elit politik dan elit masyarakat.
Hubungan yang terjalin terhadap sang elit politik/penguasa dan elit masyarakat bisa terjalin dengan baik apabila antara keduanya bisa saling kerja sama. Elit penguasa dalah kelompok kecil yang dapat menentukan arah kehidupan suatu Negara.Sedangkan elit masyarakat adalah elit yang dapat mempengaruhi lingkungan masyarakat yang dalam mendukung atau menolak kebijakan elit penguasa.Oleh karena itu, para elit penguasa memiliki kepentingan untuk menjalin komunikasi dengan elit masyarakat dalam mewujudkan kehidupan yang ideal.
Dalam keadaan budaya politik antara elit politik dan elit masyarakat ini mereka memang harus saling mengisi. Budaya politik bisa dibilang suatu keadaan politik yang memang diatasi bersama- samaantara elit politik dan elit masyarakat. Mereka memang harus ada keterjalinan kerja sama dalam mengelola pemerintahan negeri ini. Mengatasi masalah isu-isu politik dan emosional terhadap massa.
Para elit politik dan elit masyarakat memang dalam tipe yang sama. Karena tanpa elit masyarakat, elit politik pun tidak akan bisa menjalankan tugasnya dengan maksimal. Jika para elit politik tidak mencari informasi terhadap kejadian keadaan masyarakat saat ini, mereka akan telat dalam membantu mengatasi masalah yang ada dalam masyarakat.
Maka dari itu, mau tidak mau para elit politik harus selalu aktif dalam menjalin komunikasi terhadap elit masyarakat.Dari mereka lah pekerjaan elit politik bisa berjalan karena sesuai dengan fakta yang ada ataupun yang sedang terjadi.
Contoh dalam pemilu, para elit politik membutuhkan suara masyarakat yang mendukungnya.Lalu dalam memutuskan suatu kebijakan, para elit politik juga membutuhkan responsive dari masyarakat agar kinerjanya bisa berjalan dengan lancar.Yang pastinya yang paling penting adalah konsistensi dalam kinerjanya.
Karena para elit politik itu sebenarnya mempunyai kesempatan besar dalam menyampaikan impian ataupun aspirasi rakyatnya.Tapi sayangnya kebanyakan dari mereka lebih mementingkan kepentingan peribadi pada saat menjadi elit politik, sehingga mereka tidak seutuhnya berjalan sesuai filsafah suatu bangsa.Padahal mereka dijadikan sebagai komunikator utama yang mengendalikan keadaan rakyatnya dengan baik.
Terkadang oknum-oknum para elit politik menjadi provokator terhadap rakyatnya untuk menyampaikan suatu protes atas ketidakpuasan rakyat terhadap kebijakan negara yang telah ditetapkan. Ada juga oknum yang terbuai akan harta yang dimilikinya, seperti jabatan sehingga mereka lupa akan apa yang harus mereka lakukan untuk kepentingan rakyat.Karena tidak semua elit politik paham betul bagaimana menjalankan tugas dalam posisi yang mereka duduki sekarang.


3.      Kontribusi yang diberikan para elit politik kepada elit masyarakat.
Sebenarnya peluang yang dimiliki para elit politik itu sangat besar.Mengingat mereka adalah para orang-orang terpilih yang menduduki kedudukan tinggi pada warga negara.Mereka mempunyai andil besar dalam mengelola atau mengendalikan keadaan masyarakat secara langsung.kesempatan besar pun tidak diragukan lagi untuk mengelola pemerintahan.
Mereka juga komunikator utama dalam struktur warga negara.Sehingga kontribusi yang mereka lakukan juga harus lebih besar.Bukan hanya mementingkan kepentingan pribadi.
Kontribusi yang mereka lakukan seharusnya bisa menguntungkan rakyat.Rakyat menyampaikan aspirasi atau pendapat memang tidak dapat langsung kepada lembaga tinggi.Dan merekalah para elit politik yang menyampaikan secara langsung kepada lembaga tinggi negara.Apabila ada kebijakan yang memberatkan masyarakat maka para elit politk juga lah yang menyampaikan keberatan atas kebijakan yang di ambil oleh para petinggi negara lainnya.
Apabila para elit politik ini mengabaikan tugas yang diemban, maka keadaan negara yang apabila sedang tidak stabil bisa terlalaikan juga.Dan ini bisa kita lihat bahwa para elit politk yang seperti itu sebagai tingkah laku yang menunjukan rendahnya rasa tanggung jawab.
Dan apabila ada oknum elit politik yang suka membuat konflik antar warga negara atau antar elit politik diakarenakan emosi yang tidak terkendali, ini bisa memberikan pengaruh besar terhadap masyarakat.Karena lagi-lagi masyarakat yang menjadi korbannya. Tindakan kepekaan akan adanya kemungkinan-kemungkinan solusi yang ditunjukan dengan sikap frustasi dan marah menunjukan rendahnya alkimia emosi elit politik kita.
Coba kita ingat kembali George Washington yang berhasil dalam setiap usahanya ternyata karena kemampuannya mengelola anergi emosi, khususnya sifat pemarah dan mudah naik darahnya.Dia menunjukan dengan meminta maaf kepada siapa saja yang terkena akibatnya, dan mengambil tindakan-tindakan untuk memperbaiki ketidakenakan yang telah diperbuatnya.
Ternyata tindakan minta maaf atau memperbaiki ketidakenakan yang telah diperbuat tidak terlihat oleh para elit politik kita.Apalagi untuk mengakui kesalahan-kesalahan yang telah mereka perbuat. Dan bisa disimpulkan bahwa para elit politik kita masih rendah akan EQ yang dimilikinya.

  
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas terlihat jelas bahwa kebanyakan para elit politk lebih memihak kelompok politiknya yang hanya segelintir daripada kepentiangan masyarakat atau orang banyak.Dan mereka lah yang diharapkan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi mereka.
Komunikasi memanglah penting demi terjalinnya hubungan antara elit politik dan elit masyarakat.Karena dari komunikasi tersebutlah tugas yang di emban para elit politik bisa terlaksana dengan maksimal.Memang kecerdasan EQ sangatlah penting demi terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur.Dimana mereka bisa mengendalikan emosi ketika ada ketidakpuasan terhadap yang mereka anggap kurang menguntungkan.
Melihat keadaan seperti itu saya berharap semoga apa yang dilakukan para elit politik memang berdasarkan demi kepentingan rakyat. Dimana mereka bisa mewujudkan keadaan rakyat yang sejahtera.Mereka juga tidak salah langkah dalam menjalankan tugasnya sebagai elit politik.Bukan melaksanakan suatu pekerjaan karena dilandaskan oleh materi.



DAFTAR PUSTAKA
Parikh, J.D. The New Frontier of Management (1994).
Budiyanto, Drs. MM. Pendidikan Kewarganegaraan:Budaya Politik di Indonesia(2006).
Varma, S.P. Modern Political Theory(1967).
http://aahifis29.blogspot.com/definisi elit politik

Multikulturalisme


 
Multikulturalisme adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan pandangan seseorang tentang keberagaman budaya di dunia atau tentang memaklumi adanya perbedaan budaya antara satu dengan yang lainnya. Seperti yang ada dalam kehidupan yang menyangkut nilai-nilai, sistem, budaya, kebiasaan, dan politik yang mereka anut.
Multikulturalisme lahir dari suatu pemikiran yang liberalism, dan mereka menekankan kepada pentingnya individualism, kemerdekaan, persamaan yang dimanifestasikan dalam hak-hak individual, sampai pada pemisahan antara negara dan agama yang dikenal dengan demokrasi barat.
Multikulturalisme terus berkembang sesuai dengan perubahan sosial yang dihadapi oleh umat manusia, khususnya dalam era dunia terbuka. Dalam hal pemahaman akan pemikiran liberalism perlu ada koreksi karena selama ini liberalism meninggalkan unsur penting yaitu kebudayaan. Maka lahirlah pemikiran multikulturalisme.
Peran pendidikan di dalam multikulturalisme hanya dapat dimengerti dalam kaitannya dengan falsafah hidup, kenyataan sosial. Dengan demikian multikulturalisme dan pendidikan bukanlah masalah teknis pendidikan belaka, tetapi memerlukan suatu konsep pemikiran serta pengembangan yang meminta partisipasi antar disipllin.
Pendidikan yang disemangati oleh multikulturalisme sangat penting bagi bangsa Indonesia karena apresiasi dan saling menghormati terhadap perbedaan harus dibentuk dari tingkat yang paling dini. Konsep kurikulum muatan lokal (mulok) sebenarnya adalah penerapan pendidikan multikulturalisme. Dengan kurikulum seperti itu akan menumbuhkan rasa apresiasi kreativitas kultural masyarakat lokal pada anak-anak di daerahnya masing-masing.
Dalam kehidupan sehari-hari seirng kita temukan budaya teknologi yang sudah ada belum lama ini. Anak-anak seumur Taman Kanak-Kanak sudah mengenal yang namanya tablet, I-Pad, atau semacam hal lainnya yang terkadang itu langsung bisa tersambung dengan dunia internet. Yang saya lihat selama ini anak-anak jaman sekarang tidak tahu permainan tradisional yang sejak dahulu pernah dimainkan. Setelah saya tanyakan kepada mereka, rata-rata dari mereka tidak mengetahui apa itu permainan tradisonal seperti Gobak Sodor, permainan Benteng, Congklak, Galah Asin, Engklek, dan permainan tradisional lainnya. Inilah yang membuat saya berpikir apakah ada yang salah terhadap pendidikan anak dari dini di rumah ataupun di sekolah di Indonesia ini.
Menurut saya memang sangat diperlukan pemahaman akan multikultural pada anak-anak, sehingga mereka mengetahui bahwa ada permainan yang lebih seru dan bermanfaat bagi mereka. Karena bukan hanya diam di tempat dengan bermain game online atau semacam hal lain yang terkadang membuat anak tidak tahu akan permainan tradisional.
Tetapi kebanyakan untuk kalangan remaja saat ini banyak yang mengagumi para artis luar negeri yang datang ke Indonesia. Seperti budaya K-Pop, ataupun budaya barat yang sedikit demi sedikit mengikis akan pemahaman kebudayaan tradisional di Indonesia. Bahkan ada diantara mereka yang sampai mengorbankan materi demi mendapatkan apa yang dia inginkan dari sang artis luar negeri ini. Mungkin ini lebih disebut dengan fanatisme.
Maka dari itu, sekali lagi saya tekankan memang diperlukan pendidikan multikultral pada anak-anak atau remaja saat ini. Orang tua pun mempunyai pengaruh besar dalam menanamkan pengertian multikultural terhadap anak-anaknya. Nilai-nilai itu penting untuk ditanamkan selama 10 tahun pertama dalam kehidupan anak. Dasar kemampuan untuk bertahan dalam dunia yang multikultural ini adalah pertama mengerti nilai-nilai budayanya sendiri, dan selanjutnya adalah mengerti nilai-nilai budaya lain.
Setelah kita membahas akan pendidikan multikultural maka kita bisa ambil kesimpulan bahwa multikulturalisme adalah suatu kelompok yang bisa bertoleransi dalam ras, agama, kebudayaan dan bangsa. Dan ini bisa dikembangakan artinya menjadi demokrasi, keadilan dan hukum, nilai-nilai budaya dan etos, kebersamaan dalam perbedaan yang sederajat, suku bangsa, dan HAM.
Dan multikulturalisme juga mempunyai hubungan dengan pancasila sehingga memperkuat posisi pancasila sebagai cita-cita bangsa dan mewujudkan ide-ide bangsa. Negara Indonesia mampunyai banyak cara untuk mewujudkan bangsa yang maju dan kreatif, dengan adanya saling menghargai budaya satu sama lain, sehingga mewujudkan suatu kemajuan bukan kemunduran karena suatu kebudayaan.